Masuk di Tahun 2013, Jeffrey Akan Melintasi Kanada dan Alaska

Jeffrey Polnaja, seorangpenjelajahduniaasal Indonesia inimasihterusmenjalankanmisiperdamaiandunia “Ride For Peace” (RFP). Denganmenunggangi motor BMW R1150GS, priakelahiranBandung , JawaBaratiniakansegeramelintasiKanadadan Alaska padaMaret 2013 mendatang. Hal tersebutdikarenakanbanyakakses yang ditutupuntukkendaraandariutaraKanadamenuju Alaska. Inimerupakanperjalanankelilingduniaia yang kedua, setelahpadatahun 2006 – 2008 iaberhasilmelintasi Asia, TimurTengah, AfrikadanEropa.

Bukantidakadahambatanselamaiapergidalammisi RFP tersebut, padapengiriman motor dariBusanke Vancouver iaharusrelamengeluarkanuanglebihbanyak, karenapemerintah Korea Selatanmenetapkanbiaya yang terlalutinggi. "Sayahanyabisamenegodaritarif 4.750 menjadi 4.500 dolar AS untuksebuahsepeda motor. BandingkandengandiMonggolia, dimanauntuktujuan Vancouver hanyadikenakantarif 1.600 dolar AS. Padahaljaraknyalebihjauhdari Korea ke Vancouver," tutur Jeffrey.

Namun beruntung bagi Jeffrey, ditengah masalah tersebut ia mendapatkan bantuan dari BMW Belgia dalam hal pengurusan ekspedisi motornya. Yang tadinya status kendaraan tersebut “Dangerous Good”, kini berubah menjadi “Customer Good”. Dan status tersebut sangat menolong Jeffrey dalam proses pengiriman sepeda motornya tersebut. Selain itu, rekannya dari Afrika, Duncan Johnson turut menolongnya dengan mengenalkan kepada ekpedisi terpercaya.

Meski mengalami tekanan seperti itu, Jeffrey merasa misi RFP tetap konsisten dan  bersemangat dalam menjalankan tujuan mengibarkan bendara promosi Indonesia di kancah dunia. "RFP tak akan surut hanya karena kendara birokrasi seperti itu, saya akan terus menggerakkan roda-roda sepeda motor ini berbagai negara demi nama Indonesia yang harum di internasional."

"Saat musim dingin maka berbagai daerah akan tertutup salju. Secara teknis kondisi itu bisa diatasi. Saya bisa saja tetap riding, meski resiko bahayanya sangat tinggi," terang Jeffrey. Namun dia memilih tidak melakukannya. Apalagi banyak jalur menuju Alaska saat ini telah ditutup pemerintah Kanada untuk tujuan keselamatan pengguna jalan. "Kalau dilanggar sanksinya berat, dan RFP lebih baik patuh pada aturan di sebuah negara. Misi ini bertujuan baik, maka sewajarnya dijalankan dengan cara yang baik pula." [Har/timBX]