Lalu Lintas di Jakarta Sudah Kritis

Kondisi lalu lintas di Jakarta dinilai sudah sangat kritis akibat terlalu banyaknya populasi kendaraan yang berada di Ibukota. Hal ini dikemukakan oleh Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah.

Ia menuturkan, setiap hari pihak Kepolisian menerbitkan 6.000-6.500 STNK untuk kendaraan baru di Jakarta. "Ini belum ada 1.000-1.500 pemilik kendaraan yang memperpanjang STNK tiap harinya," kata Bakharuddin di Jakarta.

Populasi kendaraan di Jakarta makin padat ketika para pemilik kendaraan dari kota-kota satelit seperti Bekasi, Tangerang, dan Serang masuk ke Ibukota setiap harinya. Kemudian ditambah juga dengan masyarakat Jakarta yang membeli kendaraan dari daerah-daerah lain seperti dari Bandung, Surabaya, Sumatera, dan Kalimantan.

"Di Jakarta ada 20-21 juta unit kendaraan setiap harinya, ini berarti 37% dari populasi kendaraan di Indonesia berada di Jakarta. Jika populasi kendaraan tiap tahun tumbuh 13%, pertumbuhan jalan hanya 1%," lanjut Bakharuddin. Solusinya, kata dia tidak lain hanya pembatasan jumlah kendaraan tersebut.

"Bisa dari tahun produksi, menekan produksi kendaraan baru, atau membatasi kendaraan yang masuk ke Jakarta. Kenapa saya bilang satu-satunya cara hanya dibatasi? Karena kalau ini dibiarkan Jakarta akan penuh sesak dengan kendaraan," jelas dia. Oleh sebab itu Polda Metro Jaya kata Bakharuddin sangat mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pembatasan sepeda motor di jalan-jalan protokol. [Pra/timBX]