MENU
icon label
image label
blacklogo

Dampak kenaikan pajak barang mewah bagi McLaren

MAY 26, 2014@10:30 WIB | 1,435 Views

Imbas dari diresmikannya atas pajak barang mewah (PPnBM) oleh pemerintah adalah penurunan hasil dari penjualan brand mewah seperti McLaren, Ferrari ataupun Lamborghini. Namun itu tidak berlangsung lama, seperti yang utarakan oleh Indrajit Sardjono, CEO McLaren Jakarta. Dirinya mengatakan bahwa kenaikan pajak tersebut seperti shock terapi, dan nantinya itu akan berjalan normal kembali diperiode mendatang. "Ini seperti shock terapi ya, begitu konsumen pengin beli lalu terganjal pajak tersebut. Tapi nanti akan berjalan normal kembali lagi", terang Indrajit.

Selain perihal pajak barang mewah yang kian tinggi, Indrajit juga mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi pengganjal dalam perkembangan penjualan mereka ditanah air. Disebutkan oleh dirinya, ada tiga faktor yang menjadi kendala. "Kendalanya, pertama nilai mata uang rupiah yang melemah, kemudian adanya pajak PPnBM yang diberlakukan, dan terakhir ini situasi politik yang lagi seperti ini", beber Indrajit.

Disamping itu, menurut Indrajit, dengan adanya pertambahan pajak tersebut, ini jauh melampaui harga dasar mobil McLaren. "Dulu itu kan 162 persen, tapi sekarang itu bisa sampai 339 persen. Sebenarnya, kalau dipikir pakai akal sehat, harga mobilnya enggak sampai segitu", tutup Indrajit. Peraturan pajak barang mewah tersebut sudah diketuk, atau diresmikan oleh pemerintah pada bulan April lalu.[Har/timBX]

Tags :

#
McLaren 650 S
#
McLaren
#
Ferrari
#
McLaren Jakarta