MENU
icon label
image label
blacklogo

Motorola Moto 360 Generasi Kedua Cantik, Tapi Kehilangan Sentuhan

SEP 27, 2015@16:00 WIB | 1,464 Views

Tak ada Nexus yang bisa jadi role model di dunia smartwatch. Oleh karena itu, Motorola Moto 360 selalu tampak bagai perangkat flagship di ranah wearable device. Ini karena Moto 360 menjadi perangkat wearble pertama yang berbasis Android.

Nampak cantik dan mutakhir, Moto 360 menyimpan satu kelemahan. Prosesor Texas Instruments OMAP 3 tidak cukup pintar membuat perangkat ini benar-benar disebut sebagai jam tangan pintar. Selain itu, ketahanan baterainya sangat menghawatirkan jika dibandingkan smartwatch generasi masa kini yang mampu bertahan hingga seminggu dalam sekali pengisian daya.

Moto 360 generasi kedua diciptakan untu kmenganulir kesalahan Motorola. Prosesor yang buruk digantikan Snapdragon 400. Kecepatannya impresif, dan meningkatkan daya tahan baterai ke level yang lebih baik. Oleh karena itu, kami mencoba mengumpulkan review mengenai moto 360 generasi kedua untuk melihatnya dari segala sisi. berikut seulas review dari kami.

Desain

memiliki ketebalan 42mm, Moto 360 tampak pas di pergelangan tangan. Pada pergelangan tangan yang lebih kecil, Moto 360 generasi kedua masih tampak cantik di tangan. Layarnya juga tampak bagus dengan layar LCD berkedalaman 263ppi. Cukup tajam untuk melihat segala fitur dan fungsi yang ditawarkan Moto 360 generasi kedua.

OS Android Wear 1.3

Android Wear 1.3 mendampingi Moto 360 generasi kedua sebagai sistem operasi. Pada dasarnya, Android Wear 1.3 ini berbasis Android 5.1.1. Sayangnya, perintah suara di OS Android Wear ini tidak sebagus yang ada di ponsel Android. Sudah setahun lamanya, dan tampaknya tidak ada inisiatif bagi Google untuk merubah hal tersebut lebih baik. Kehilangan integrasi semacam ini cukup berarti bagi perangkat sepintar smartwatch. Ekspektasi yang disematkan akhirnya berkurang karena kekurangan ini.

Uji Daya Tahan Baterai

Pengujian baterai di  perangkat bersistem Android Wear agak sedikit kasar, karena hanya ada lima tingkat kecerahan layar. Ini berarti bahwa tidak ada cara yang benar-benar mamapu menormalkan kecerahan perangkat, seperti Anda mampu lakukan di perangkat smartphone. Semuanya berakhir menjadi kecerahan yang sama.

Tes ketahanan baterai jauh lebih berat dari pengujian di perangkat lainnya. Oleh karena itu, hasil tes tidak menunjukkan berapa lama jam tangan akan betahan dalam pemakaian normal. Adapun rincian tesnya sebagai berikut: USB debugging berjalan melalui Bluetooth secara terus menerus. Kemudian setiap 15 detik, Moto 360 dipaksa mengirim pesan Hangouts  secara simultan. Maka Moto 360 yang memiliki daya baterai 300mAh hanya mampu bertahan selama 294 menit.

Kesimpulan

Inovasi di industri teknologi terus berderap. Moto 360 generasi kedua yang sudah berusia satu tahun tampak sebagai teknologi lawas jika dibandingkan dengan Apple Watch. Moto 360 generasi kedua belum mampu melakukan lompatan besar, walau mengimprovisasi hardware generasi sebelumnya.

Google tampak belum mendukung secara penuh ekosistem Android Wear mereka. Jika setengah hati, perangakat smartwatch akan jalan di tempat suatu saat nanti. Saat ini tampaknya Motorola masih fokus pada tampilan perangkat daripada bersusah menemukan solusi teknologi paling pas untuk perangkat wearable yang bisa diterima secara luas. Ini membutuhkan teknologi dan fitur-fitur yang lebih baik lagi. Apple Watch menghadirkan fitur Apple Pay yang terintegrasi dengan perangkat smartwatch mereka. Jika Motorola kehilangan sentuhannya, bukan tidak mungkin mereka nantinya akan tergeser di persaingan perangkat siap pakai. [Lalu/timBX]

Tags :

#
Motorola Moto 360
#
Motorola Moto
#
Motorola
#
Moto 360