MENU
icon label
image label
blacklogo

The Duff, Komedi Bertema Sosial Remaja Wanita Amerika

APR 17, 2015@18:00 WIB | 1,750 Views

Film bertemakan kehidupan sosial remaja memang banyak diproduksi, bahkan scene-scene lingkungan sekolah seringkali menjadi tempelan di film-film Hollywood. Oleh karena itu kita tidak asing dengan suasana kantin sekolah, lorong penuh dengan loker siswa, ruang kelas dan cerita bullying ala Amerika. The Duff hadir sebagai film yang membahas kehidupan sosial semacam itu. Khususnya kehidupan sosial remaja wanita Amerika yang ternyata cukup seru diangkat menjadi sebuah cerita.

Uniknya The Duff mampu tampil beda dari film bertema sejenis karena aktual dan mampu menangkap realita yang terjadi belakangan ini setelah teknologi dan perangkat mobile menjadi bagian dari kehidupan sosial kita. Tidak hanya itu, walau menggunakan benang merah percintaan, ada banyak sisipan positif yang diselipkan ke dalam cerita The Duff. Nilai persahabatan, penemuan jati diri, perilaku sosial, cara kita menyikapi perbedaan, dan cara kita menerima diri kita apa adanya menjadi pelajaran menarik yang dikemas dalam adegan dan dialog mengocok perut sepanjang pertunjukkan.

Bercerita mengenai kehidupan Bianca Piper, remaja wanita yang pada dasarnya atraktif, cerdas namun berpenampilan biasa saja. Ia terjebak di tengah dua sahabatnya yang berparas lebih cantik, Jess dan Casey. Bianca tidak menyadari sebelumnya jika ia menjadi "The Duff", teman berpenampilan biasa saja yang mudah didekati untuk membuka akses perkenalan para lelaki untuk berkenalan dengan Jess dan Casey. Duff sendiri merupakan singkatan populer di strata sosial remaja yang berarti "Designated Ugly Fat Friend".

Bianca menyadari eksistensinya sebagai seorang "Duff" setelah Wesley, tetangga laki-laki sekaligus teman semasa kecilnya, mengatakan hal tersebut kepadanya. Bianca pun menjadi galau terhadap dirinya sendiri dan mengalami krisis kepercayaan diri. Ia pun memutuskan hubungan dengan sahabat-sahabatnya, Jess dan Casey . Bianca pun memutuskan berguru kepada Wesley tentang masalah percintaan, karena Wesley di sekolah memang terkenal sebagai atlit tampan dan seorang playboy populer.

Karakter Bianca sendiri di film The Duff begitu hidup diperankan oleh Mae Whitman. Tingkahnya yang cuek, sedikit tomboy, bahkan sedikit aneh akan mengundang tawa. Film The Duff sendiri termasuk drama yang mudah dicerna dan dirancang untuk dinikmati apa adanya selama 100 menit ke depan. Alur ceritanya klise namun sesuai dengan zaman dimana gadget, sosial media, YouTube, dan beragam platform "pengganti" interaksi sosial memiliki porsi yang pas di film ini.

Walau kental dengan tema drama komedi percintaan anak muda, film ini hadir sebagai kritik sosial atas bullying di media sosial yang semakin kerap terjadi di kehidupan nyata. Bullying seperti itu memang memberi dampak negatif bagi kehidupan seseorang dan efeknya cukup mengerikan. Akan tetapi film ini tidak hadir untuk menggurui, namun mengajak penonton "menertawakan" bullying semacam itu.

Apabila penonton menikmati film ini secara positif dan riang gembira, pesan-pesan sosialnya pasti tersampaikan. Pantas jika film ini mendapatkan review positif di media-media mainstream walau tidak bertabur bintang. The Duff juga menjadi tontonan kocak yang pas di akhir pekan ini sembari menghilangkan penat dan menambah kepekaan sosial.[Lalu/timBX]

Tags :

#
The Duff
#
Mae Whitman

RELATED ARTICLE