Test Drive Suzuki Ciaz, The Chosen One

Sejak diperkenalkan pada ajang GIIAS 2015 silam, kemunculan Suzuki Ciaz di Indonesia terbilang malu-malu. Mungkin karena pasar sedan di Tanah Air kurang bagus sehingga membuat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kurang pede. Suzuki Ciaz hadir di Indonesia menggantikan posisi Baleno yang sudah stop produksi, untuk mengetahui sejumlah keunggulan yang dimilikinya, kami (BlackXperience.com) berkesempatan untuk mencobanya.

Kesan pertama kami ketika melihat tampilan Ciaz langsung terbayang sedan mewah. Kontur bodi Ciaz yang sedikit membulat dengan lekukan pada bodi samping menjelaskan karakter sedan nan berkelas. Desain grille berbalut chrome yang cukup rapat mengingatkan kami dengan Ertiga. Lekukan pada front bumper ditambah dengan headlamp model projector lens dan fog lamp bulat pada bagian bawah memberi kesan modern dan sporty. Sayangnya PT SIS tidak menyematkan LED atau HID pada projector headlampnya namun hanya dipersenjatai bohlam halogen.

Bagian belakang Suzuki Ciaz yang membulat memberikan kesan semok pada sedan empat pintu tersebut. Kemudian desain rear lamp yang mirip jajaran genjang dengan sudut-sudut lancip menambah kesan mewah. Sedan berwarna Pearl Super Black ini cukup mempesona kami dari segi eksterior secara keseluruhan. Hal ini juga terbukti dari banyaknya mata yang diam-diam mengamati tampilan Ciaz saat kami melintasi jalan-jalan di Ibukota.

Masuk ke dalam kabin, tidak banyak improvisasi yang dilakukan Suzuki pada Ciaz, desain dashboard cukup pantas bagi sedan di kelasnya. Perpaduan spidometer analog dengan instrumen digital terkesan biasa saja untuk sedan yang lebih dulu muncul di India dengan nama Maruti tersebut. Lis plastik berwarna silver yang membentang dari pintu depan kiri hingga kanan sedikit menambah kesan elegan bagian interior Ciaz.

Penggunaan AC digital dan headunit yang menyatu dengan dashboard cukup menghibur pandangan kami. Ciaz dilempar kepasar Tanah Air dengan dua pilihan tipe yakni matic dan manual. Kebetulan kami mendapatkan versi matic empat percepatan, hal ini membantu kami menikmati padatnya lalu lintas di Ibukota. Sistem transmisi yang digunakan pada tipe matic Ciaz ini masih menggunakan teknologi lama bukanlah CVT seperti para pesaingnya. Namun desain jok berbahan fabric milik Ciaz cukup nyaman menopang tubuh kami, sehingga berkendara dalam waktu yang cukup lama tidak membuat pengendara kelelahan.

Pada kabin bagian belakang, jok dapat diisi oleh tiga penumpang dewasa, namun jok bagian tengah terasa kurang nyaman untuk diduduki dalam waktu lama. Sandaran pada jok bagian tengah dapat dibuka untuk menemukan hand rest dan dua buah cup holder. Hal ini tentunya memberi kenyamanan bagi Anda yang sering bepergian dengan menggunakan jasa supir pribadi. Leg room pada Suzuki Ciaz juga cukup luas baik pada bagian depan maupun belakang. Orang dewasa dengan tinggi badan sekitar 170 cm dapat menikmati perjalanan dengan nyaman.

Sistem audio pada Ciaz terbilang dapat diandalkan, kualitas suara yang dikeluarkan oleh penerus Baleno ini bukan yang terbaik namun cukup sepadan dengan sedan-sedan sekelasnya. Kekedapan dalam kabin Ciaz sendiri memberikan nilai tambah pada kenyamanan berkendara. Adanya fitur audio control dan koneksi bluetooth yang cukup sensitif pada bagian kemudi memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan.

Berbicara mengenai peforma kendaraan, Anda yang telah mencicipi Ertiga dan Swift tentunya tidak akan merasa heran. Hal ini dikarenakan, baik Ciaz maupun kedua produk tersebut memiliki basis mesin yang sama yakni K14B. Mesin 1400 cc terdengar halus begitu kami menekan tombol engine start and stop system. Kemudian kami mulai meluncur dari gudang SIS di kawasan Pulo Gadung menuju lokasi foto. Hentakan torsi sebesar 130 Nm pada 4000 rpm membuat putaran bawah mobil ini terasa menggoda.

Namun besaran tenaga maksimum sebesar 92 ps pada 6000 rpm tidak bisa memuaskan kami ketika membejek gas di jalan tol. Namun Anda tidak perlu khawatir, fitur over drive yang terletak di sebelah kanan tuas persneling dapat dijangkau dengan mudah. Dengan fitur tersebut Anda tidak perlu ragu-ragu saat ingin mendahului kendaraan lain, cukup menginjak penuh pedal gas secara penuh.

Bagian paling menarik saat mengendarai Ciaz menurut kami adalah fungsi dari suspensi. Suspensi MacPherson strut with coil spring pada bagian depan berpadu dengan Torsion beam with coil spring pada bagian belakang memberikan rasa nyaman ketika berkendara. Melewati jalanan berlubang dan juga bergelombang tidak membuat bodi mobil berguncang hebat. Terlebih saat melintasi jalanan berkelok, ban Bridgestone Ecopia 195/55R16 tetap mendapatkan grip yang sempurna. Pada sektor kaki-kaki, penggunaan pelek model palang rapat menambah kesan elegan pada Ciaz.

Kesimpulannya adalah Suzuki Ciaz adalah pilihan tepat bagi Anda yang sedang mencari mobil pertama. Anda akan terbuai dengan kenyamanan ala sedan namun cukup bertenaga ketika dibutuhkan. Kemudahan dalam mengatur sistem audio juga menjadi nilai lebih pada kendaraan ini. Namun tidak adanya fitur auto lock pada Suzuki Ciaz membuat Anda harus lebih teliti ketika berkendara khususnya pada malam hari. Sedan yang dilego seharga Rp 289 juta ini adalah The Chosen One bagi keluarga baru yang mengidamkan sedan elegan nan mewah tersebut. [dw/timBX]

Spesifikasi:

Mesin : K14B 4 silinder 16 valve
Kapasitas : 1.373 cc
Sistem Pasokan Bahan Bakar : Fuel Injection
Tenaga Maksimum : 92 PS / 6.000 rpm
Torsi Maksimum : 130 Nm / 4.000 rpm
Transmisi : Otomotif 4 percepatan
Sistem Penggerak Roda : Front wheel drive
Bahan Bakar : Bensin
Panjang : 4.490 mm
Lebar : 1.730 mm
Tinggi : 1.475 mm
Sumbu Roda : 2,650 mm
Suspensi Depan : MacPherson strut with coil spring
Suspensi Belakang : Torsion beam with coil spring
Ban Depan : 195/55R16
Ban Belakang : 195/55R16
Fitur lain : Halogen Projector headlamp, Dual SRS Airbags, ABS, EBD, Safety belt with Pretensioner and force limiter, Child proof door lock, Immobilizer, Keyless entry, Film antenna on rear glass, Security alarm system
Harga : Rp 289 juta on the road Jakarta