MENU
icon label
image label
blacklogo

Sejarah GP Argentina

APR 24, 2014@18:00 WIB | 899 Views

Argentina pertama kali menggelar Grand Prix pada akhir tahun 1961, digelar di Buenos Aires yang merupakan ibukota negara yang berada paling selatan di Amerika Selatan. Perhelatan Grand Prix merupakan event balap perdana yang diselenggarakan di luar Eropa. Pada saat itu tidak semua pebalap kenamaan ikut serta dalam perlombaan tersebut dan memunculkan nama Jorge Kissling yang merupakan pebalap tuan rumah sebagai pemenang lomba dikelas 500cc. Momen yang tidak terlupakan dari GP Argentina adalah saat kelas 125, pebalap calon juara dunia dari Jerman Timur Ernst Degner tidak ambil bagian lalu pebalap Phillis Tom dari Australia berhasil memenangkan lomba yang membuat Phillis berhak atas titel juara dunia kelas 125 yang pertama.

Tahun berikutnya sekali lagi para pebalap ternama memutuskan untuk tidak ambil bagian di GP Argentina, hal tersebut lagi-lagi menguntungkan bagi pebalap tuan rumah, Benedicto Caldarella sukses merengkuh juara kelas 500 diikuti Juan Carlos Salatino dipodium kedua. Sedangkan untuk kelas 250 dimenangkan oleh pebalap Arthur Wheeler, beliau memenangi balapan pada usia 46 tahun dan menjadi pebalap tertua yang menang Grand Prix. Pada tahun ini pebalap Ernst Degner melewati garis finis diposisi kedua namun sukses menyabet gelar juara dunia yang pertama bagi Suzuki.

Pada tahun 1963 juara dunia Mike Hailwood untuk pertama kalinya ikut serta dalam GP Argentina menggunakan MV Agusta, Hailwood mendominasi jalannya lomba dan meng-overlap semua pesaingnya hingga finis didepan pebalap urutan keenam!. Untuk kelas 250 pebalap Tarquinio Provini Morini berhasil finis terdepan lalu pada kelas 125 Jim Redman yang menggunakan motor Honda keluar sebagai pemenang.

GP Argentina sempat absen 17 tahun lamanya, Argentina kembali menjadi tuan rumah penyelenggara Grand Prix pada tahun 1981 yang kembali diadakan di Buenos Aires. Kala itu balapan yang diperlombakan hanya kategori kelas 125, 250 dan 350 yang dimenangkan oleh Angel Nieto, Jean-Francois Balde dan Jon Ekerod pada masing-masing kelasnya. Baru pada tahun berikutnya kategori kelas 500 diikutsertakan di GP Argentina, pebalap Kenny Roberts sukses mengalahkan Barry Sheene dikelas para raja tersebut dan Freddie Spencer finis ketiga menggunakan Honda yang menggunakan mesin 2 tak pertama kalinya.

Negara jajahan Spanyol (Argentina_Red) tersebut kembali vakum menggelar gelaran Grand Prix, acara balap motor yang kini dikenal dengan MotoGP kembali menyambangi Argentina pada tahun 1987. Pada tahun 1987 GP Argentina hanya menggelar dua kategori kelas mesin yakni 250 dan 500, Sito Pons dan Eddie Lawson keluar sebagai pemenang dari kelasnya masing-masing.

Tahun 1994-95, 1998-99 nama GP Argentina muncul dalam jadwal penyelenggaraan acara balap motor paling bergengsi dimuka bumi tersebut akan tetapi tidak pernah tercantum pada kalender balap saat itu, pada tahun 1994 pebalap Jorge Martinez sukses menyabet juara pertamanya yang ke 37 dengan motor Yamaha 125-nya. Mungkin peristiwa paling penting yang terjadi pada periode ini adalah persaingan dikelas 250 di tahun 1998, pebalap Loris Capirossi asal Italia yang bersaing dengan rekan satu timnya Tetsuya Harada hanya selisih dua poin saja. Gelar juara dunia ditentukan dari pemenang balapan dinegara kelahiran legenda sepakbola Maradona tersebut dan saat lomba memasuki tikungan terakhir sebelum berakhirnya lomba keduanya bersenggolan yang menyebabkan Harada terjatuh lalu Capirex julukan Capirossi berhak atas gelar juara dunia. [dw/timBx]

Tags :

#
GP Argentina
#
MotoGP